BANJIR yang melanda zona RT 04 RW 08 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat( Jabar) belum pula mundur. Sudah 2 pekan puluhan rumah di zona itu terhenti banjir, namun respon penguasa kota setempat belum terlihat.
Untuk warga, banjir yang membanjiri RT 004 RW 08 telah menghitam dan bau. Mereka amat khawatir banjir itu mengganggu kesehatan.
Sejenis buang air besar air, dedar berdarah dengue( DBD), leptospirosis, kulit, ISPA atau infeksi saluran pernafasan parah.
Arahan RW 08 Kelurahan Cipayung, Naserih, mengatakan banjir di wilayahnya akibat penyempitan Kali Hotel yang melampaui zona Cipayung dan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.
” Kali Hotel besar dini mulanya 6 meter. Dikala ini hanya 2 meter karena tertanam lumpur tanah dan puing- reruntuhan kotor yang memburuk dalam aksi kali,” tutur Naserih, Minggu( 5 ataupun 5).
Dia menggambarkan suasana di zona banjir amat memprihatinkan. Masyarakat amat kesulitan berangkat rumah akibat rute terpotong akibat terhenti banjir dan tertanam oleh reruntuhan kotor. Warga dikala ini banyak terserang penyakit buang air besar air, dedar berdarah dengue( DBD), leptospirosis, kulit, ISPA atau infeksi saluran pernafasan parah.
Sampah- kotor dan lumpur tanah yang menimbun zona itu dikala ini berbau dan menghitam.
Kotor dan lumpur, antaran dari tempat isolasi akhir atau TPA Cipayung yang gugur masing- masing hari akibat overload.
Berasal pada informasi petugas bagian administrator teknis TPA Cipayung, paparnya, bukit kecil kotor TPA mencapai setinggi 30 meter.
” Untuk pekerja, apabila bukit kecil kotor tidak cepat ditangani, sampah- kotor TPA akan kemudian berlongsoran ke Kali Hotel dan akan membanjiri kawasan- area Cipayung dan Pasir Putih,” cakap Naserih.
5 bulan setelah itu, sambung Naserih, daerahnya pula hadapi Mengenai yang seragam. Puluhan rumah terhenti banjir.
” Insiden sebentuk luang hal puluhan rumah sebab tersumbatnya aksi Kali Hotel,” ucapnya.
BANJIR yang melanda zona
Pekan setelah itu, sambungnya, Penguasa Kota Depok yang diwakili Sekretaris Area Kota Depok Supian Suri telah meninjau daerahnya.
Namun hanya membawakan permohonan maaf.” Pak Supian Suri atas julukan Penguasa Kota Depok telah membawakan permohonan maaf pada warga spesialnya warga yang terdampak banjir,” ekstra Naseri.
Permohonan maaf itu, lanjut Naserih baik. Tetapi tidak cukup memulihkan luka dalam yang dialami warga, harus ada aksi lanjut atau jalan keluar yakni bangun turap yang permanen biar warga tidak kebanjiran.” Permohonan maaf bukan jalan keluar menyuntik sakit yang hal warga,” jelas Naserih.
Sekretaris Area Kota Depok Supian Suri membetulkan memberikan permohonan maaf. Dia berharap maaf karena banjir yang begitu lama di RT 004 RW 08 tidak mendatangi mundur yang menimbulkan lumpuhnya cakra ekonomi masyarakat setempat.
” Dini kita minta maaf pada masyarakat yang tersendat dengan suasana ini dan terimakasih buat kawan yang pula kemudian menginformasikan kondisi- situasi dilapangan dengan suasana banjir yang sudah beberapa hari.”
” Kita sudah perbincangan. Ada Bappeda, bagian pembangunan, dari PUPR, DLHK, Pak Camat, Pak RW pula support,” tuturnya.
Perbincangan yang dicoba, tuturnya menangani kasus.” Sebaliknya enggak permanen gimana saluran ini kita perlebar gitu, benar baik dari DLHK atau PUPR. Perkakas kita memanglah terbatas, kita coba pinjam perkakas untuk melipatgandakan perkakas walhasil saluran ini bisa gampang walhasil kubangan air bisa cepat mundur,” ucapnya.
Kedepan, tuturnya Bappeda akan melakukan kajian biar titik banjir diupayakan terbebaskan sangat penting di zona- alam basah.” PUPR pula harus meningkatkan rute dari Pasir Putih membidik Cipayung walhasil bila ada kubangan arah tidak putus,” tutupnya
viral berita pembunuhan di hotel => https://calnevahotel.click/